1.
Apa yang dimaksud dengan etika?
Jawab:
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaanmanusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana
yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal darikata
Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah
danukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh
beberapa ahli berikut ini :
-
Drs. O.P. SIMORANGKIR: etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
-
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentangtingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yangdapat
ditentukan oleh akal.-
Drs.
H. Burhanudin Salam: etika adalah cabang filsafat yang berbicaramengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalamhidupnya.
2.
Bagaimanakah tahap perkembangan moral
,karakteristik individu dan variable structural mempengaruhi keputusan manajer
untuk berperilaku etis dan tidak etis?
Jawab:
Tahap-Tahap Perkembangan Moral:
Riset
menegaskan adanya tiga tingkatan prkembangan moral, masing-masing terdiri dari
dua tahap. Pada setiap tahap yang berurutan itu, pertimbangan moral seseorang
menjadi semakin berkurang ketergantungannya pada pengaruh lingkungan luar.
Yaitu dipengaruhi, karakteristik individu, intensitas masalah, berbagai
Variabel structural, dan budaya organisasi.
–
Karakteristik Individu
Setiap
orang memasuki suatu organisasi dengan serangkaian nilai yang telah tertanam
sejak dulu. Dua variable kepribadian ditemukan dalam mempengaruhi tindakan
individu menurut benar atau salah. Yaitu kekuatan ego dan tempat kendali. Kekuatan
Ego adalah ukuran kepribadian tentang kekuatan keyakinan seseorang. Sedangkan
kekuatan tempat kendali adalah sifat kepribadian yang mengukur drajat samapai
seberapa orang tersebut yakin bahwa mereka mampu mengendalikan masalah dan
nasib mereka sendiri.
-
Variabel-Variabel Struktural
Desain
structural organisasi menolong membentuk perilaku etis para pekerjanya. Beberapa
struktur memberikan bimbingan yang kuat sementara yang lainnya hanya
menciptakan ketidakjelasan dan ketidakpastian. Desai structural yang
meminimalisir ketidakjelasan dan mengingatkan karyawannya tentang apa yang
lebih etis cenderung mendorong perilaku etis.
3.
Apa kode etik itu dan bagaimana cara
meningkatkan keefektifannya?
Jawab:
Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau
tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan
tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi.
Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang
diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling
utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
4.
Bagaimana manajer mengambil keputusan etis ?
Jawab:
Manager dalam pengambilan keputusan:
– Pengambilan
keputusan berdasarkan tujuan
pengambilan
keputusan
–
Pengambilan keputusan berdasarkan informasi & analisis
–
Pengambilan keputusan untuk tujuan ganda
–
Penekanan yg meningkat pd produktivitas:
–
produktivitas SDM
–
manajemen modal & material yg efektif
–
proses pengambilan keputusan yg efisien
–
Peningkatan perhatian pd perilaku kelompok
–
Manajemen modal, energi & material yg efisien
–
Manajemen ttg segala kemungkinan yg lebih sistematis
–
Lebih beraksi dg faktor eksternal (ex: pemerintah, situasi
internasional,
faktor sosial, ekonomi, lingkungan, perubahan
situasi
pasar, selera konsumen, pesaing, dll)
Sumber:
id.search.yahoo.com/r/_ylt=A2oKmKY_NEZSMQgAzwvLQwx.;_ylu=X3oDMTE1MGo1ODdrBHNlYwNzcgRwb3MDNwRjb2xvA3NnMwR2dGlkA01TWUlEQzFfNzE-/SIG=13groh5b5/EXP=1380361407/**http%3a//mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9325/TEORI%2bPENGAMBILAN%2bKEPUTUSAN.pdf
5.
Jelaskan factor-faktor yang menentukan
intensitas etika dari keputusan?
Jawab:
-
Besarnya akibat adalah jumalh kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari
suatu keputusan etika. Makin banyak orang yang dirugikan atau semakin besar
kerugian yang diderita oleh orang-orang itu, maka semakin besar akibatnya.
-
Kesepakatan social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau
buruk. Sebagai contoh, selain dari tindakan mempertahankan diri, banyak orang
belum sepakat apakah membunuh adalah salah. Namun, banyak orang belum sepakat
terhadap aborsi atau hukuman mati.
-
Kemungkinan akibat adalah kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan mengakibatkan
kerugian bagi orang lain. Misalnya, kamungkinan akibat adalah rokok. Kita tahu
bahwa merokok akan meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung,
penyakit kanker, paru-paru, impotensi, dan gangguan pada janin.
-
Kesiapan sementara adalah waktu diantara tindakan dengan akibat yang
ditimbulkannya. Kesiapan sementara lebih kuat apabilamanajer harus
memberhentikan karyawan minggu depan dibandingkan dengan tiga bulan kedepan.
-
Kedekatan akibat adalah jarak social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari
pengambil keputusan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusannya.
-
Konsentrasi akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata
orang. Misalnya, menipu 10 investor masing-masing senilai $10.000, menghasilkan
konsentrasi akibat yang lebih besar dari pada menipu 100 investor dengan
masing-masing senilai $1.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar