TUGAS BAHASA INDONESIA II
Disusun Oleh :
ADITYA ANGGORO JATI (20211211)
BAMA IBADUR RAHMAN (21211394)
DIANA RITRI (22211044)
DWINTA PUSPARANI (22211283)
ELANG AL ARS (28211414)
GINA CHAIRUNNISA (23211070)
HILDA NURINA (23211381)
SETYA NUGROHO (29211435)
PUTRI RAHMAYENI (25211662)
- 3EB15 -
1. Pengertian Karangan Ilmiah
Pengertian
karangan Ilmiah merupakan
sebuah Karya yang baik dan bisa kita ambil kesimpulan untuk mendapatkan
inspirasi dari sebuah Karya Ilmiah tersebut.Berikut adalah sedikit penjelasan
tentang Karya Ilmiah.
Pengertian karangan Ilmiah adalah Sebuah karya tulis yang mana
didalam isinya mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah
yang dituliskan oleh seorang penulis.Untuk memberitahukan sesuatu hal secara
logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah juga biasanya ditulis untuk mencari
sebuah jawaban mengenai sesuatu hal yang di teliti dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan tersebut. Biasanya
tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan
belum pernah ditulis oleh orang lain agar terlihat beda dan terkesan baik.
Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya
tulis yang menyusun dan menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah. Didalam sebuah penulisan karya ilmiah, baik makalah maupun
laporan penelitian biasanya telah didasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara
kerja yang ilmiah.Sekian informasi sederhana saya mengenai Pengertian
Karya Ilmiah. Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper)
adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah
harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok
proses ilmiah, yaitu:
1. Mengenali dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka
penarikan hipotesis, (3) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara, (4)
menguji hipotesis, dan (5) menarik kesimpulan.
2. Pengertian Karangan Semi Ilmiah
Pengertian
karangan semi ilmiah
adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode
ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah.Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi
Ilmiah.
Pengertian karangan semi ilmiah merupakan karangan yang
menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan.Penulisannyapun tidak semiformal
tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar,
ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangan semi ilmiah
memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot,
hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
Mengarang merupakan kegiatan mengemukakan gagasan secara
tertulis. Menurut Syafie’ie (1988:41), tulisan pada hakikatnya adalah
representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk visual menurut sistem ortografi
tertentu. Banyak aspek bahasa lisan seperti nada, tekanan irama serta beberapa
aspek lainya tidak dapat direpresentasikan dalam tulisan.Begitu juga halnya
dengan aspek fisik, seperti gerak tangan, tubuh, kepala, wajah, yang mengiringi
bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam bahasa tulis.Oleh karena itu, dalam
mengemukakan gagasan secara tertulis, penulis perlu menggunakan bentuk
tertentu.Betuk-bentuk tersebut, seperti dikemukakan oleh Semi (2003:29) bahwa
secara umum karangan dapat dikembangkan dalam empat bentuk yaitu narasi,
ekposisisi, deskripsi, dan argumentasi.
3. Pengertian Karangan Non Ilmiah
Pengertian
karangan non ilmiah
merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia
tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli
bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya
penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya
ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari
beberapa aspek.Pertama,
karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktual objektif).Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan
objek yang diteliti.Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau
observasi.Kedua,
karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan
ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Karangan nonilmiah yang telah disebutkan di atas,
terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer.Sebagian ahli
bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan
ilmiah dan nonilmiah.Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang
membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa,
struktur, dan kodifikasi karangan.Jika dalam karangan ilmiah
digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan
semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari.
Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian
istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari
segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan
dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah
agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah
memiliki pendahuluan (preliminaris) yangtidak selalu terdapat pada karangan
semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah,
dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan
ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi;
yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen,
cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara
penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.Karangan nonilmiah
ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya
bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun
kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif:
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan
dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan
untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk
karya non-ilmiah:
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- roman.
1. Persuasif: penilaian fakta tanpa
bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative
2.
Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
3.
Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
4. Macam – macam karangan Ilmiah
Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut
diantaranya :
·
Laporan penelitian.
Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang
didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang
dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
·
Skripsi.
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
·
Tesis.
Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
·
Disertasi.
Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
·
Surat pembaca.
Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
·
Laporan kasus.
Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
5. Macam – macam Karangan Semi Ilmiah
Bentuk
karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan
resensi buku. Berikut penjelasan diantaranya :
·
Artikel
adalah tulisan lepas berisi opini seseorang atau kelompok yang mengupas tuntas
suatu masalah tertentu yang sifatnya actual dan controversial untuk tujuan
member informasi, mempengaruhi dan meyakinkan atau menghibur khalayak pembaca.
·
Resensi buku
adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap
sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan,
deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
·
Opini (Inggris: Opinion) adalah pendapat, ide atau
pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu
terhadap prespektif dan idiologi akan tetapi bersifat
tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat
pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan
dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung
ditentukan. Opini bukanlah merupakan sebuah fakta akan tetapi jika
dikemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi maka opini akan berubah
menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
6.
Macam-Macam Karangan Non Ilmiah
· Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang
memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
Cerita pendek cenderung kurang kompleks
dibandingkan dengan novel.Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu
kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang
terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih
panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur
dramatis: eksposisi
(pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya); komplikasi (peristiwa di dalam
cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang
menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah);
klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang
mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana
konflik dipecahkan); dan moralnya.
· Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari
pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan
pesan moral yang mengandung makna hidup.
Jenis-jenis Dongeng:
-
Dongeng Binatang
(animal tales)
-
Dongeng Biasa
(ordinary tales) adalah dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah suka
duka seseorang.
-
Lelucon dan anekdot
(jokes and anecdotes)
-
Dongeng Berumus.
Dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan.
Ciri-ciri Dongeng:
-
Penyebarannya dan
pewarisannya dilakukan secara lisan.
-
Disebarkan diantara
kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama.
-
Adanya versi yang
berbeda-beda disebabkan oleh cara penyebarannya secara lisan.
-
Bersifat anonim,
yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi.
-
Biasanya mempunyai
bentuk berumus atau berpola seperti klise, kata-kata pembukaan dan penutup
baku.
-
Bersifat pralogis,
yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
-
Menjadi milik bersama
dari kolektif tertentu.
-
Bersifat polos dan
lugu, sehinggan seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan.
·
Novel
: Bentuk sastra yang
paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsur
intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
Menurut Muchtar Lubis
dalam Tarigan (1984:165) cerita novel itu ada bermacam-macam, antara lain:
Novel
avonuter adalah bentuk novel
yang dipusatkan pada seorang lakon atau tokoh utama.Ceritanya dimulai dari awal
sampai akhir para tokoh mengalami rintangan-rintangan dalam mencapai maksudnya.
Novel
psikologi merupakan novel yang
penuh dengan peristiwa-peristiwa kejiwaan para tokoh.
Novel
detektif adalah novel yang
merupakan cerita pembongkaran rekayasa kejahatan untuk menagkap pelakunya
dengan cara penyelidikan yang tepat dan cermat.
Novel
Politik atau novel sosial
adalah bentuk cerita tentang kehidupan golongan dalam masyarakat dengan segala
permasalahannya, misalnya antara kaum masyarakat dan buruh dengan kaum
kapitalis terjadi pemberontakan.
Novel
kolektif adalah novel yang
menceritakan pelaku secara kompleks (menyeluruh) dan segala seluk
beluknya.Novel kolektif tidak mementingkan individu masyarakat secara kolektif.
Ciri-ciri Novel:
- Jumlah kata lebih dari 35.000 buah
- Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel yang
paling pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 menit
- Jumlah halaman novel minimal 100 halaman
- Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku
- Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi
- Skala novel luas
- Seleksi pada novel lebih luas
- Kelajuan pada novel kurang cepat
- Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.
·
Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki
bagian untuk diperankan oleh actor.
Jenis-jenis Drama:
1. Drama menurut masanya dapat dibedakan
dalam dua jenis, yaitu
·
Drama Baru/Drama Modern Drama baru adalah drama yang
memiliki tujuan memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema
kehidupan manusia sehari-hari. Contoh drama baru/modern adalah sinetron, opera,
dan film.
·
Drama Lama/Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan sebagainya. Contoh drama tradisional/klasik, seperti lenong (pertunjukan sandiwara dengan gambang kromong dari Jakarta), topeng Betawi, dagelan/ketoprak (sandiwara tradisional Jawa dengan iringan musik gamelan, diringi tarian dan tembang), wayang yang dimainkan seorang dalang, dan randai (tarian yang dibawakan oleh sekelompok orang yang berkeliling membentuk lingkaran dan menarikannya sambil bernyanyi dan bertepuk tangan).
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan sebagainya. Contoh drama tradisional/klasik, seperti lenong (pertunjukan sandiwara dengan gambang kromong dari Jakarta), topeng Betawi, dagelan/ketoprak (sandiwara tradisional Jawa dengan iringan musik gamelan, diringi tarian dan tembang), wayang yang dimainkan seorang dalang, dan randai (tarian yang dibawakan oleh sekelompok orang yang berkeliling membentuk lingkaran dan menarikannya sambil bernyanyi dan bertepuk tangan).
2. Drama menurut kandungan isi ceritanya,
yaitu:
·
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik
penuh keceriaan.
·
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh
kemalangan.
·
Komedi Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada
sedih dan ada lucunya.
·
Opera adalah drama yang mengandung musik dan
nyanyian.
·
Lelucon/Dagelan adalah drama yang lakonnya selalu
bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
·
Operet / Operette adalah opera yang ceritanya lebih
pendek.
·
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk
gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
·
Tablo adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi
oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
·
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama.
·
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka
wayang.
·
Roman : sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di
dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya,
terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya.
Jenis Roman berdasarkan penitikberatan cerita:
- Roman Kriminal dan Detektif
- Roman Petualangan
- Roman Psikologi
- Roman Percintaan
- Roman Hiburan
- Roman Anak dan Remaja
- Roman Pendidikan
7. Sifat - sifat Karya Ilmiah
Berbeda dengan
tulisan fiksi (novel, puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat formal sehingga
harus memenuhi syarat.Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Lugas dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata
kiasan, sehingga pembaca tidak mebuaat tafsiran (interprestasi) sendiri-sendiri.Karena
itu, perlu ada batasan (definisi) oprasional pengertian suatu istilah, konsep,
atau variabe.
2. Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan
suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian,
klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum,
atau proses dan peristiwa.
3. Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu
kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4. Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan
mudah dipahami.
5. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
8. Sifat Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta
pribadi
2. Fakta yang disimpulkan
subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana,
dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi
dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir, dan
Bersifat persuatif
9. Sifat Karangan Non Ilmiah
1. Emotif
2. Persuasif
3. Diskriptif
4. Kritik tanpa
dukungan bukti
10. Bentuk Karangan Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara
lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang
dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk
penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk
seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok
makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang
Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis
untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan
akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan
persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan
Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang
tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk
dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus
sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
11. Bentuk Karangan Semi Ilmiah
1. Artikel,
adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat
untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2. Editorial,
opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan
terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di
masyarakat.
3. Opini, pendapat,
ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan
tetapi bersifat tidak objektif karena
belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah
pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau
kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi
4. Tips
merupakan arahan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
tujuan tertentu. Tips biasanya berisi kata-kata yang mudah dipahami oleh siapa
saja yang membacanya. Tips biasanya ditulis berdasarkan pengalaman atau
pengetahuan dari seorang yang memberikan tips. Tips biasanya ditulis dikarena
suatu hal yang dibahas sering dialami oleh sebagain besar lapisan masyarakat.
5. Reportase
adalah kegiatan jurnalistik dalam meliput langsung peristiwa atau kejadian di
lapangan. Wartawan mendatangi langsung tempat kejadian atau TKP (Tempat
Kejadian Perkara) lalu mengumpilkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut.
6. Resensi buku adalah bentuk kombinasi
antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi
pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi,
dan praduga.
12. Ciri-ciri karangan ilmiah
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau
akademisi – sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya – harus
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
- Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap
pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang
bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek
kebenaran dan keabsahanya.
- Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas
dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’,
‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
- Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
- Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu
teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
- Menyajikan
fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau
simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh
karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti
orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang
bertengkar) hendaknya dihindarkan.
13. Ciri-ciri karangan
non-ilmiah
Karangan nonilmiah adalah
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Contoh Karangan Nonilmiah
Dongeng, cerpen, novel, drama,
dan roman adalah contoh karangan nonilmiah.Berikut penulis kutipkan cuplikan
novel Hantu Jeruk Purut karya Yennie Hardiwidjaja dan synopsis telenovela Maria
Mercedes.
Perbedaan
Istilah karya ilmiah dan
nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia
tulis_menulis.Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah
maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan_perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari
beberapa aspek.
Pertama,karya ilmiah harus merupakan
pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah
adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua,karya ilmiah bersifat metodis
dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah_langkah yang teratur dan terkontrol melalui
proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga,dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan_perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah
disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah
populer.Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah
ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah.Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa
karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan
nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan.Jika
dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu
tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut
sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih
mengutamakan pemakaian istilah_istilah umum daripada istilah_istilah khusus.
Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati
kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis,
sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis.Dari segi
bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu
terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik
karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang
tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel,
feature,kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah
anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara
penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.Karangan nonilmiah
ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya
bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun
kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
(1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
(2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan
untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative.
(3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif
dan subjektif .
(4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti..
-
ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
-
fakta
yang disimpulkan subyektif,
-
gaya
bahasa konotatif dan populer,
-
tidak
memuat hipotesis,
-
penyajian
dibarengi dengan sejarah,
-
bersifat
imajinatif,
-
situasi
didramatisir,
-
bersifat
persuasif.
-
tanpa
dukungan bukti
14. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah
Populer
Karya ilmiah populer adalah
karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik
penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
karangan ilmiah populer bersifat umum dengan menguraikan fakta-faktanya yang
saling berkaitan sesuai dengan tema pokok atau gagasan inti yang hendak
disampaikan dalam bahasa yang sederhana, ringkas, padat, dan jelas. Kata-kata
teknis sebaiknya diganti dngan kata yang lebih umum, Contoh karya ilmiah
popular yang mudah diperoleh ialah majalah dan koran.
Menurut (Dalman, 2012:113-114)
karya ilmiah memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek,
yaitu:
- Struktur
Struktur sajian karya ilmiah
sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian
penutup.Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
- Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka.Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
- Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa
impersonal .
- Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karya ilmiah populer lebih banyak menggunakan ragam
jurnalistik atau ragam sastra.
Ragam jurnalistik adalah ragam
bahasa yang dipakai dalam dunia jurnalistik. Karena fungsi media
massa sebagai media informasi, kontrol sosial, alat pendidikan, dan alat
penghibur, maka ragam bahasa jurnalistik setidaknya harus mempunyai ciri komunikatif,
sederhana, dinamis, dan demokratis.
- Komunikatif
Ciri Komunikatif berarti mudah
dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir kalau dibaca. Ciri ini
merupakan ciri utama bahasa jurnalistik karena fungsi utama media massa memang
memberikan informasi. Dikatakan ciri utama karena ciri-ciri yang lain harus
mengacu pada ciri komunikatif.
- Sederhana
Ciri sederhana berarti
tidak menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan tidak menggunakan kalimat
yang berbelit-belit atau berbunga-bunga. Apabila memang diperlukan, kata-kata
teknis harus diikuti penjelasan maknanya.
- Dinamis
Ciri dinamis berarti bahasa
jurnalistik harus menggunakan kata-kata yang hidup di tengah-tengah
masyarakat.Kata-kata yang tidak lazim atau kata-kata yang sangat asing
seyogyanya tidak dipergunakan.
- Demokratis
Ciri demokratis berarti mengikuti
konsensus umum dan tidak menghidupkan kembali feodalisme.Kata bujang,
misalnya, dalam bahasa Indonesia mempunyai makna seorang laki-laki yang belum
menikah.
Sumber :