INVESTASI
Definisi Investasi:
Investasi
adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang
akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang
bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal
ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula
kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang
dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Bentuk-bentuk
Investasi :
A. Investasi ekuitas
Investasi ekuitas ini
umumnya berhubungan dengan pembelian dan menyimpan saham stok pada suatu pasar
modal oleh individu
dan dana dalam mengantisipasi pendapatan dari deviden dankeuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat.
B. Investasi propert
Investasi property ini
dapat berupa penanaman uang dalam bentuk property, hal yang paling lazim biasa
dilakukan adalah dalam bentuk emas,rumah ataupun tanah.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Investasi :
1. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi
berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam
jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam
modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi
sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
2. Tingkat
Pendapatan Nasional
Dengan adanya tingkat
pendapatan yang tinggi maka akan mendorong permintaan terhadap barang dan jasa,
sehingga keuntungan perusahaan akan bertambah dan akan mendorong kegiatan
investasi yang lebih banyak, jika pendapatan nasional bertambah maka nilai
pasar investasi akan bertambah pula.
3. Pengaruh Nilai
Tukar
Secara teoritis dampak
perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak
pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada
investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan
berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.
Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi
melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal
dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat
kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan
tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan
domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan
penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
4. Pengaruh Infrastruktur
Seperti dilakukan
banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpartisipasi
menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber
energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut
dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat
perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan
penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali
infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh
pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan
menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada
meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai,
efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang
didapat semakin meningkat.
5. Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga
mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada
kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi
memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
6. Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan
sama pentingnya dengan suku bunga karena birokrasi yang panjang akan
memperbesar biaya investor sehingga mengakibatkan panjang waktu berurusan
dengan aparat dan dapat membuka oknum pemerintah untuk melakukan suap dalam
rangka mempercepat birokrasi
Faktor - faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur
ekonomi:
1. Faktor perdagangan
luar negeri
Perdagangan luar negeri / Perdagangan Internasional perdagangan
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas
dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan
(individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak
negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GNP
2. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal
dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber
daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
3. Faktor Produksi
kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah
faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki
nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah
tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya
akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut. Faktor
Produksi terdiri dari SDM,SDA,tenaga kerja, modal, kewirausahaan.
4. Faktor kebijakan
moneter dan inflasi
Adanya kebijakan moneter adalah berpengaruh dengan persediaan
uang negara apabila persediaan uang turun maka akan terjadinya suatu inflasi
yang sangat mempengaruhi struktur ekonomi Negara
5. Kondisi dan Struktur awal Ekonomi dalam Negeri (Economic
Base)
Kondisi awal struktur
ekonomi sangat mempengaruhi kondisi ekonomi kedepan apakah kondisi tersebut
makin baik ataupun menurun. Contohnya dalam Suatu Negara yang pada wal
pembangunan ekonomi atau industry-industri dasar (seperti mesin, besi, dan
baja) yang relative akan mengalami proses industrialisasi yang lebih pesat atau
cepat dibandingkan yang hanya memiliki indistri-industri ringan (seperti
tekstil, pakaian jadi, alas kaki, makanan, dan minuman).
6. Faktor
Investasi
Faktor Investasi sangat penting dalam penentu pertumbuhan dan
struktur ekonomi karena apabila dalam suatu negara investasinnya menurun maka
akan mempengaruhi suatu defisa negara dan pendapatan sehingga berpengaruh pada
strukturekonomi
Saya
mengucapkan terima kasih untuk bapak/ibu/kakak yang secara tidak langsung telah
mengizinkan saya untuk mengcopy data yang saya butuhkan untuk tugas ini.
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar